Setiap tahun, di pulau Bali yang indah, sebuah upacara yang dikenal sebagai Melasti menjadi bagian integral dari persiapan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Upacara ini memiliki makna mendalam dalam kehidupan masyarakat Bali, karena melibatkan penyucian diri dan penghormatan kepada para dewa dan roh leluhur.
Upacara Melasti adalah salah satu upacara agama Hindu yang dilakukan oleh masyarakat Bali. Upacara ini biasanya dilaksanakan beberapa hari sebelum Hari Raya Nyepi, yang merupakan tahun baru Saka (kalender Hindu). Tujuannya adalah untuk membersihkan diri dari dosa-dosa masa lalu, menghormati para dewa, dan membawa kesucian kepada bumi, laut, dan alam semesta.
Melasti diartikan sebagai nganyudang malaning gumi ngamet tirta amertha yang berarti menghanyutkan atau membuang segala kotoran alam menggunakan air suci. Kotoran yang dimaksud adalah segala kotoran (dosa), baik dalam diri manusia (wan alit) maupun yang ada di dunia (wan agung). Selain itu, Melasti juga dilakukan sebagai wujud membersihkan Pralingga atau alat-alat persembahyangan.
Makna dari upacara Melasti adalah sebagai proses pembersihan diri manusia secara lahir dan batin, juga sebagai pembersihan alam. Melasti dalam sumber Lontar Sunarigama dan Sanghyang Aji Swamandala yang dirumuskan dalam bahasa Jawa Kuno menyebutkan:
“Melasti ngarania ngiring prewatek dewata angayutaken laraning jagat, papa klesa, letuhing bhuwana”.
Artinya bahwa Melasti adalah meningkatkan Sraddha dan Bhakti pada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Maha Esa untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa dan mencegah kerusakan alam.
Upacara Melasti biasanya dilakukan di pantai-pantai tertentu. Sebelum menuju ke pantai, para pemeluk agama Hindu berkumpul di pura dengan pakaian seragam mereka dan membawa berbagai persembahan yang telah mereka siapkan. Setibanya di pantai, upacara dimulai dengan para pendeta memimpin ritual penyucian. Patung-patung dewa dan benda-benda suci yang telah diarak dari pura-pura ditempatkan di dekat air laut, lalu dibersihkan dengan air laut. Setelah penyucian, para pendeta dan umat Hindu lainnya berkumpul untuk berdoa serta melakukan meditasi. Mereka memohon keselamatan, kesejahteraan, dan kesucian jiwa di tahun yang baru.
Upacara Melasti adalah salah satu tradisi yang penuh makna dalam budaya Hindu Bali. Ini bukan hanya ritual penyucian fisik, tetapi juga penyucian spiritual yang membantu umat Hindu memulai Tahun Baru Saka dengan hati yang suci dan jiwa yang bersih. Upacara ini juga mencerminkan pentingnya menjaga harmoni dengan alam dan menghormati warisan budaya yang kaya dalam kehidupan keseharian mereka.