Secara sederhana Usadha Bali adalah ilmu tentang pengobatan. Menurut artikel Usadha: Ilmu Pengobatan Ayur Veda Bali karya I Nyoman Sukartha, 2014, usadha secara etimologis berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti obat. Kata tersebut merupakan turunan dari bahasa Sansekerta, osadha atau ausadha yang berarti tumbuhan ramuan yang digunakan sebagai obat-obatan.
Jenis-Jenis Tanaman Obat Untuk Usadha
Jenis tanaman obat yang digunakan untuk Usadha Bali tak kalah banyak dengan tanaman obat di Pulau Jawa. Sedikit banyak ada kesamaan tanaman obat, tetapi tetap ada perbedaan jenis dan cara mengolahnya.
Berdasarkan jurnal Konservasi Tumbuhan Obat Tradisional: ”Usadha Bali” karya Sutomo dan Rajif Iryadi, diungkapkan bahwa setidaknya ada 67 jenis tanaman obat yang digunakan di Usadhdaa Bali.
Dalam jurnal yang diterbitkan laman e-jurnal Universitas Udayana, itu dijelaskan bahwa penentuan jenis tanaman obat itu diambil dari naskah kuno Lontar Usadha. Dari data yang didapat, kemudian dilakukan konfirmasi kepada orang yang paham dengan Usadha Bali. Dari situ dilakukan eksplorasi tumbuhan dan kemudian muncullah data yang lengkap.
Dari 67 jenis tumbuhan yang digunakan sebagai tanaman obat tersebut, beberapa di antaranya adalah mengkudu, bidara upas, lempuyang (jahe liar), sembung hutan, adas, pepaya, dan masih banyak lagi. Tumbuhan obat tersebut tak selalu diambil dari buahnya, ada yang daun, batang, bahkan ada yang hanya diambil getahnya.
Dari penelitian Sutomo dan Rajif juga terdapat tanaman obat yang bisa dibilang sudah mulai jarang ditemukan. Tumbuhan obat tersebut antara lain, belimbing, belimbing wuluh, jeruk nipis, pulai, dan pinang.
Tanaman Obat Paling Sering Dipakai di Bali
Dari beragamnya tanaman obat yang digunakan dalam Usadha Bali, ada beberapa tanaman obat yang paling sering digunakan. Berdasarkan jurnal Ethnomedicine Tumbuhan Obat Tradisional Masyarakat Bali, karya Sifi Fatimah Han dan Tri Warseno, diungkapkan bahwa jahe merah merupakan tanaman obat paling banyak di gunakan di Pulau Bali. Tumbuhan dengan nama ilmiah Zingiber officinale Roxb itu digunakan untuk mengatasi mual, menghangatkan tubuh, obat rematik, meringankan bengkak, dan lain-lain.
Selain jahe merah, tanaman obat lain yang cukup banyak digunakan di Usadha Bali adalah, kulit, batang dan daun pule untuk sakit pinggang. Kemudian daun kayu urip untuk penurun panas. Cukup banyak pula yang memakai buah mahkota dewa untuk menurunkan tekanan darah. Daun tapak dara banyak digunakan untuk obat diabetes. Serta buah Delima digunakan untuk penyakit jantung.
Jahe merah menjadi paling banyak digunakan karena paling mudah dibudidayakan di halaman rumah. Selain itu juga jahe merah masih kerap ditemukan di pasar-pasar tradisional maupun modern.
Untuk terus melestarikan tanaman-tanaman obat tersebut, di Bali terdapat Kebun Raya Bali untuk budidaya tanaman obat agar tidak punah. Di Kebun Raya Bali penelitian botani dan pelestarian tumbuhan dikombinasikan dengan pendidikan dan rekreasi yang menyenangkan.
Sumber: Mengenal Tanaman Obat Terpopuler di Pengobatan Tradisional Bali